Sabtu, 07 Juni 2014

KEJAHATAN DUNIA PERBANKAN (tugas)


sekarang dengan makin canggihnya teknologi, semakin banyak kejahatan yang terjadi. contohny di dunia perbankan . ada beberapa kejatan di dunia perbankan , tapi kali ini saya akan membahas kejahatan perbankan di dalam dunia IT :


  • Skimmer (menangkap data di magnetic strip)
Skimming adalah penggunaan secara fisik reader sekunder untuk menangkap magnetic di belakang kartu kredit atau kartu debet. Skimmer dan keypad sekundernya digunakan untuk menangkap nomor account dan PIN ATM di box ATM. Sayangnya, ketika konsumen melakukan transaksi via ATM, konsumen tidak menyadari bahwa account-nya telah disadap. Kriminalitas ATM ini dimulai dengan menangkap nomor account ATM di slot ATM card pada umumnya, dan kemudian skimmer akan merekam informasi account dari ATM card.
  • Sniffer (menangkap paket data yang lalu lalang di jaringan komunikasi)

Sniffer adalah suatu aplikasi penyerang untuk melakukan pencurian ataupun penyadapan data. Data yang dimaksud tidak akan hilang secara fisik, namun akan disadap. Penyadapan ini sangat berbahaya, karena biasanya yang menjadi sasaran penyadapan ini adalah data-data penting seperti data pribadi (username, password, nomor authorisasi, dst). Hal ini dapat dicegah dengan cara terlebih dahulu melakukan enkripsi data sebelum data dikirimkan ke jaringan atau Internet, misalkan dengan menggunakan ssh atau secure shell yang berfungsi mengenkripsikan data dengan cara enkripsi 128 bit.

  •  Keylogger (menangkap apa yang diketikkan di keyboard komputer)

Keylogger adalah suatu aplikasi atau software yang dapat mengunci tombol keyboard dengan menggunakan program logger tertentu. Sehingga, apapun yang diketikkan oleh user di layar monitor, dapat terekam. Artinya, meskipun saat mengetikkan password di kotak password yang tampil di monitor hanyalah ‘*****’ misalnya, namun isi password tersebut dapat terekam dan otomatis dapat terbaca. Hasil rekaman ini akan langsung tersimpan pada komputer dan dikirimkan melalui internet kepada si pencuri data tersebut. Bisa lewat e-mail, irc atau bahkan bisa diamati langsung secara realtime melalui web.

  •  Phishing (personal information fishing, dengan situs abal-abal, social engineering)

Phising , adalah tindakan memperoleh informasi pribadi seperti User ID, PIN, nomor rekening bank, nomor kartu kredit Anda secara tidak sah. Informasi ini kemudian akan dimanfaatkan oleh pihak penipu untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.

Berikut adalah sembilan kasus perbankan pada kuartal pertama yang dihimpun oleh Strategic Indonesia melalui Badan Reserse Kriminal Mabes Polri:


  • Pembobolan Kantor Kas Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tamini Square. Melibatkan supervisor kantor kas tersebut dibantu empat tersangka dari luar bank. Modusnya, membuka rekening atas nama tersangka di luar bank. Uang ditransfer ke rekening tersebut sebesar 6 juta dollar AS. Kemudian uang ditukar dengan dollar hitam (dollar AS palsu berwarna hitam) menjadi 60 juta dollar AS.

  • Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif pada Bank Internasional Indonesia (BII) pada 31 Januari 2011. Melibatkan account officer BII Cabang Pangeran Jayakarta. Total kerugian Rp 3,6 miliar.
  • Pencairan deposito dan melarikan pembobolan tabungan nasabah Bank Mandiri. Melibatkan lima tersangka, salah satunya customer service bank tersebut. Modusnya memalsukan tanda tangan di slip penarikan, kemudian ditransfer ke rekening tersangka. Kasus yang dilaporkan 1 Februari 2011, dengan nilai kerugian Rp 18 miliar.
  • Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Margonda Depok. Tersangka seorang wakil pimpinan BNI cabang tersebut. Modusnya, tersangka mengirim berita teleks palsu berisi perintah memindahkan slip surat keputusan kredit dengan membuka rekening peminjaman modal kerja.

  • Pencairan deposito Rp 6 miliar milik nasabah oleh pengurus BPR tanpa sepengetahuan pemiliknya di BPR Pundi Artha Sejahtera, Bekasi, Jawa Barat. Pada saat jatuh tempo deposito itu tidak ada dana. Kasus ini melibatkan Direktur Utama BPR, dua komisaris, komisaris utama, dan seorang pelaku dari luar bank.

  • Pada 9 Maret terjadi pada Bank Danamon. Modusnya head teller Bank Danamon Cabang Menara Bank Danamon menarik uang kas nasabah berulang-ulang sebesar Rp 1,9 miliar dan 110.000 dollar AS.

  • Penggelapan dana nasabah yang dilakukan Kepala Operasi Panin Bank Cabang Metro Sunter dengan mengalirkan dana ke rekening pribadi. Kerugian bank Rp 2,5 miliar.

  • Pembobolan uang nasabah prioritas Citibank Landmark senilai Rp 16,63 miliar yang dilakukan senior relationship manager (RM) bank tersebut. Inong Malinda Dee, selaku RM, menarik dana nasabah tanpa sepengetahuan pemilik melalui slip penarikan kosong yang sudah ditandatangani nasabah.

  • Konspirasi kecurangan investasi/deposito senilai Rp 111 miliar untuk kepentingan pribadi Kepala Cabang Bank Mega Jababeka dan Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk.

Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/05/03/09441743/Inilah.9.Kasus.Kejahatan.Perbankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar